Saturday, May 24, 2014

Memberi yang terbaik

2 Samuel 24:18-25

Dari ayat ini, saya melihat adanya 1 problem yang kritis, khususnya bagi kita yang hidup dijaman super modern.

The problem:
Kita seringkali tidak mau repot / cari jalan pintas yang cepat, nyaman & mudah bagi kita. Apalagi jaman sekarang, dengan adanya high & smart technology, efektifitas & efficiency merupakan keharusan & sudah jadi budaya dalam segala hal.

The lesson:
Dari Daud saya belajar bahwa ketika kita mau memberi, khususnya buat Tuhan, kita harus beri yang terbaik.

Memberi yang terbaik ini bukan hanya berbicara soal apa yang kita beri (pelayanan, persembahan, dll.) saja, tetapi Bagaimana Usaha kita dalam memberi.

Seringkali orang jaman sekarang bilang, "yang penting niatnya" sebagai excuse untuk tidak memberi usaha yang terbaik, dalam memberi.

Jika kita benar - benar niat memberi yang terbaik, maka kita akan bertindak seperti raja Daud: berani "Bayar Harga".

Seorang sahabat terbaik saya pernah berkata: 
"Pengorbanan dulu baru cinta"

Karena bohong besar kita bilang cinta, tapi tidak mau bayar harga/repot, demi orang yang dicintai. Dari pengorbanannyalah kita bisa lihat seberapa besar cintanya pada kita, seperti yang Yesus sudah tunjukan pada kita.

Conclusion:
So, apakah kita sudah sungguh-sungguh Tulus mencintai Tuhan? Beranilah bayar harga untuk memberi yang terbaik untuk Tuhan.

Gbu

Dosa & Akibatnya

Hakim - Hakim 3:7-11

The lessons:

1) Salah satu dosa yang fatal yang bangsa Israel & kita sering lakukan adalah 'Melupakan Tuhan'.

Ketika kita senang, kita lupa bersyukur sama Tuhan, dan tidak jarang kita jadi lupa diri dan merasa hebat.

Sebaliknya ketika keadaan sulit, kita marah dan kesal sama Tuhan, "kenapa Tuhan ijinkan ini terjadi pada saya/keluarga kami?", atau ada juga yang berkata, "Tuhan sedang cobai kita". Ini adalah fitnah besar. 
Karena Tuhan tidak pernah cobai siapapun. Tetapi Tuhan ijinkan iblis untuk cobai manusia.

2) Bertindak tegas bukan berarti benci/tidak suka/pilih kasih.

Persepsi yang keliru ini timbul karena  kita punya pengertian yang keliru tentang hukuman. Konsep ini muncul karena kecenderungan manusia yang suka pilih kasih.

Tuhan ijinkan bangsa Israel dijajah raja Aram karena Tuhan mau bangsa Israel sadar akan dosanya dan bertobat, supaya manusia tidak binasa. Jadi Tuhan bukan mau buang mereka karena Tuhan sudah tidak sayang lagi sama mereka. Karena upah dosa adalah maut!

Buktinya ketika bangsa Israel sadar bahwa mereka butuh Tuhan, dan berseru padaNya, Tuhan dengar dan jawab permohonan mereka, dengan bangkitkan seorang penyelamat & pulihkan keadaan mereka.


Conclusion:
1) Terus utamakan Tuhan & libatkan Dia setiap hari dalam perjalanan hidup kita.

2) Jangan lupa 4M (membaca, 
menerima, merenungkan & membagikan) Firman setiap hari.

3) Mari kita ikuti teladan Tuhan, bahwa bertindak tegas tidaklah sama dengan benci/pilih kasih. Karena kebenaran harus diajarkan dan dijalankan.

Gbu

Friday, May 23, 2014

Berkenan Dimata Tuhan

2 Samuel 6:1-23: 1 Tawarikh 16:37-38

Lessons learned:

1. Ketika kita menerima Tuhan dalam hidup kita & hidup mengutamakan Tuhan, maka berkat Tuhan secara otomatis mengalir dalam hidup kita.

Self-reflextion questions:
=> apa yang menjadi hal paling penting bagi kita?
=> siapa atau apa yang menjadi fokus utama kita?

2. Ketika Daud menari-nari bagi Tuhan, ia totally focus bersukacita, bersyukur & memuji Allah, sehingga, comment negative dari istrinya pun (orang paling dekat dengan dia) tidak berpengaruh apa-apa , alias tidak ada rasa sensi/terhina. 

Bagi Daud, gak penting apa kata org lain, & gak pusing orang bilang apa tentang caranya memuji Tuhan bersama dengan rakyatnya, tetapi yang penting apa kata Tuhan & jika Ia berkenan kepadaNya.

=> apakah kita sudah sungguh2 all out ketika memuji & menyembah Tuhan? Ataukah kita masih jaim sama Tuhan karena takut dinilai orang?

3. Pelajaran dari istri daud (anak Saul): kita sebagai suami istri, apakah sudah sungguh - sungguh menjadi pasangan yang supportive bagi pasangan kita?

Gbu

Thursday, May 22, 2014

Perjuangan Ketaatan

Yunus 1-3

The lessons:
1) knp Tuhan tetep kekeh u/ pk Yunus sbg messengernya? Bknkah byk org lain yg bs Ia pakai? 

& pertanyaan yg serupa muncul dlm pikiran sy: knp Tuhan bertekad u/ tetap menjdkan bgs Israel sbg umat pilihanNya, walaupun mrk sdh berulang x kecewakan Dia?

= > pasal 4: krn Allah a/ Allah yg
- pengasih
- penyayang
- pjg sabar
- berlimpah kasih setia

Inilah Nature/sifat dasar Allah.
O/ krn itu, & o/ krn hatiNya sdh melekat dgn Yunus n bgs Israel, mknya Ia tdk campakkan mereka, ttp berikan 2nd n more chances u/ bertobat & menjd umatNya yg setia.

= > disni sy jg melihat bhw Tuhan a/ Allah yg persistence & firm dgn keputusanNya.

= >yg ke-3, walaupun kt menolak dsb spt Yunus, tp rencana Tuhan gak pernah gagal

2. Spt mazmur Daud ktkan, kmnkah kt dpt pergi/kabur & sembunyi dr hadirat Allah?

3. Seringx bukannya perintah Tuhan terlalu sulit bg kt u/ dilaksanakan, ttp krn kt punya hati yg tdk beres spt Yunus = >bertentangan dgn hati Tuhan / selaras dgn hatiNya, mknya kt merasa permintaan Tuhan terlalu sulit u/ dilaksanakan, shg kt milih kabur/menjauh dr Tuhan.

= > yuk kt Sering2 check up hati kt.

Gbu

Thursday, May 1, 2014

My World Is You







Lyrics



(Verse)
You've given me all
You washed me clean
I was unworthy
You took me in
You saw in me strength
That I couldn't see
You saw in me life
When all I knew was defeat

And all I can do
Is to worship You
And all I can say
I choose to walk Your way
And forever till the day I see your face
My life is Yours
My world is You

(Chorus)
Wonderful Savior
You are my King
Your love overwhelms me
Your story I sing
And forever till the day I see Your face
My life is Yours
My world is You





This song has blessed me alot.

Here is what I learned:



How can we repay Jesus for what He has done for us?

Nothing...

Whatever we do is never enough, and will never enough to repay Him.

Besides, He does not want or need anything from us (materialistically).. but our heart that sincerely thanking Him and loving Him back.



So, all that we can do to repay Him is by worshiping Him with all of us.



GBU